Senin, 23 Januari 2012

tanda bahaya kehamilan


§    Mual dan muntah yang berlebihan
Mual dan muntah berlebihan sampai tidak ada makanan yang dapat dikonsumsi merupakan tanda yang harus diwaspai dan mendapat penanganan lanjutan daripada mual muntah biasa. Mual dan muntah yang cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat badan lebih dari 10%, dengan atau terdapat tanda- tanda dehidrasi ( mata cekung, bibir kering dan turgor jelek )dan tidak terdapat efek menguntungkan dari terapi yang diberikan sebelumnya hal ini merupakan tanda hiperemisis gravidarum. Dalam keadaan lanjut dapat menyebabkan asidosis, alkolosis akibat keluarnya asam hidrochlorida dalam muntahan ( muntah berwarna kuning cair kadang dapat berdarah ) dan hipokalemia.
Penyebab secara jelas belum diketahui namun hal ini erat kaitannya dengan peningkatan estrogen dan hormone gonadotropin chorionic yang sangat meningkat pesat. Penyulit yang serius adalah laserasi Mallory Weiss dan rupture esofagus.
Jika menemukan komplikasi ini bidan harus dapat mengambil keputusan yang tepat tentang penanganannya. Hiperemisis gravidarum hanya dapat dilakukan terapi sampai derajat II oleh bidan yang berkompetensi. Untuk penanganan yang lebih tepat rujuk dan kolaborasi dengan tenaga ahli. Rujukan dilakukan dengan sistem yang cepat dan tepat.

§      Perdarahan dari jalan lahir lahir dan nyeri perut
Perdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa nyeri dengan jumlah yang sedikit atau banyak pada keadaan positif hamil pada kehamilan kurang kurang dari 22 minggu hal ini disebut Abortus. Perdarahan pun dapat berlangsung aktif ( kadang ditemukan hasil konsepsi yang keluar ) sampai menyebabkan perubahan hemodinamik. Berikut klasifikasi perdarahan pada kehamilan muda. Prinsipnya pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduksi yang mengalami terlambat haid dengan jangka waktu lebih dari satu bulan sejak haid terakhir dan mempunyai satu atau lebih dari tanda berikut : perdarahan, kaku / nyeri perut, pengeluaran sebagian atau semua produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya. Jika perdarahan disertai nyeri perut yang hebat dan terjadi defens muscular pikirkan kemungkinan terjadinya Kehamilan Ektopik.
Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis kenali dan segera tangani komplikasi yang ada. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih (A. untuk klasifikasi selanjutnya). Sedangkan perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih (B, untuk klasifikasi selanjutnya ).

Tabel 1
Klasifikasi perdarahan pada kehamilan muda


Perdarahan
Serviks
Uterus
Gejala/ Tanda
Diagnosis
Bercak hingga sedang ( A )
Tertutup
Sesuai dengan usia gestasi
Kram perut bawah, uterus lunak
Abortus imminens
Sedikit membesar dari normal
Limbung atau pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio, massa adneksa, cairan bebas intra abdomen
Kehamilan ektopik terganggu
Tertutup/ terbuka
Lebih kecil dari usia gestasi
Sedikit/ tanpa nyeri perut bawah, terdapat pengeluaran hasil konsepsi
Abortus komplit
Sedang hingga massif/ banyak
( B )
Terbuka
Sesuai usia kehamilan
Kram atau nyeri perut bawah, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
Abortus insipiens
Kram atau nyeri perut bawah, ekspulsi sebagian hasil konsepsi
Abortus inkomplit
Terbuka
Lunak dan lebih besar dari usia gestasi
Mual/ muntah, kram perut bawah, sindrom mirip preeklampsi, keluar jaringan seperti anggur
Abortus mola


         Jika terdapat tanda/ gejala diatas segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dengan sistem rujukan yang tepat. Rujuk pasien dengan perbaikan keadaan umum.

§     Sakit kepala dan berkunang- kunang
Sakit kepala pada masa kehamilan merupakan salah satu ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu hamil. Sakit kepala dengan pandangan berkunang- kunang biasanya diikuti dengan gejala tambahan seperti  lesu , lelah tidak bersemangat, pucat, konjungtiva pucat, dan telapak tangan kadang pucat semua ini mengindikasikan terjadinya Anemia.
Anemia dapat ditangani dengan perawatan prenatal yang efektif dengan pemberian tabelt besi minimal 90 tabelt selama kehamilan dan 30 tabelt lanjutan pada masa kelahiran dan nifas. Untuk klasifikasi jenis dan tingkat anemia berat tenaga ahli sangat dianjurkan untuk menyelidiki etiologi yang pasti serta penanganan yang tepat. 

§     Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan lanjut
Perdarahan pada kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan. Perdarahan pervaginam terjadi tanpa atau didahului oleh trauma. Berikut klasifikasi perdarahan serta kemungkinan diagnosisnya.
Tabel 2
Klasifikasi perdarahan pada kehamilan lanjut

Jenis perdarahan
Kemungkinan diagnosis
Penanganan
Mucus bercampur darah 
( show)
Mulai persalinan
Lanjutkan dengan persalinan normal dan melahirkan
Perdarahan lainnya
Perdarahan antepartum
Tentukan penyebab ( tabel berikutnya )

Tabel 3
Diagnosis perdarahan antepartum

Gejala dan tanda utama
Factor
predisposisi
Penyulit lain
Diagnosis
§    Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu
§    Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
§    Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi Braxton hicks atau koitus.      
§   Grande multipara
§   Syok
§   Perdarahan setelah koitus
§   Tidak ada kontraksi uterus
§   Bagian bawah janin tidak/ belum masuk PAP
§   Kondisi janin normal atau dapat terjadi gawat janin
§  Plasenta previa
§    Perdarahan dengan nyeri intermitten atau menetap
§   Hipertensi
§   Versi luar
§   Trauma abdomen
§   Polihidramnion
§   Gemelli
§   Defisiensi gizi
§   Syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar (tipe tersembunyi)
§   Anemia berat
§   Melemah atau menghilangnya gerak janin
§   Uterus tegang dan nyeri
§  Solusio plasenta
§    Perdarahan intra abdominal dan/ atau vaginal
§    Nyeri hebat sebelum pedrahan dan syok, yang kemudian hilang setelah terjadi regangan hebat pada perut bawah ( kondisi ini tidak khas )

§   Riwayat seksio sesaria
§   Partus lama atau kasep
§   Disproporsi kepala/ feopelvik
§   Kelainan letak / presentasi
§   Persalinan traumatic
§   Syok atau thakikardi
§   Adanya cairan bebas intraabdominal
§   Hilangnya gerak dan denyut jantung janin
§   Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
§   Nyeri raba /tekan dinding perut dan bagian- bagian janin mudah dipalpasi
§  Ruptur uteri
§    Perdarahan berwarna merah segar
§    Uji pembekuan darah tidak menunjukan adanya bekuan darah setelah 7
§    Rendahnya factor pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah
§   Solusio plasenta
§   Janin mati dalam rahim
§   Eklampsi
§   Emboli air ketuban
§   Perdarahan gusi
§   Gambaran memar bawah kulit
§   Perdarahan dari tempat suntikan dan jarum infus
§  Gangguan pembekuan darah

         Jika ditemukan perdarahan pervaginam dengan diagnosis perdarahan antepartum lakukan sistem rujukan yang tepat dengan perbaikan keadaan umum.

§     Nyeri kepala yang hebat
Nyeri kepala pada kehamilan muda merupakan ketidaknyaman yang sering dialami pada wanita hamil yang akan hilang pada trimester kedua. Namun bila gejala ini menetap atau timbul pada trimester kedua kehamilan perlu diwaspadai karena merupakan salah satu gejala hipertensi dalam kehamilan, preeklampsi dan eklampsi dalam kehamilan.
Nyeri kepala timbul menyertai gejala penyakit lain oleh karena itu nyeri kepala yang hebat selain karena hipertensi dan preeklampsi harus diketahui pasti penyebabnya.
Jika ada wanita hamil yang mengeluh nyeri kepala tidak hilang pada trimester kedua atau timbul pada trimester kedua konsulkan kepada ahli dan lakukan sistem rujukan yang tepat.

§     Kejang
Kejang dapat timbul didahului oleh gejala lain atau tiba- tiba. Sebelum kejang biasanya gejala yang mendahului adalah nyeri kepala, demam dan keluhan lainnya. Berikut klasifikasi kejang yang timbul pada kehamilan.

Table 4
Klasifikasi nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang
dan atau koma, tekanan darah tinggi

Gejala dan tanda yang selalu ada
Gejala dan tanda yang kadang- kadang ada
Diagnosis
Kemungkinan
§  Trismus
§  Kaku kuduk, muka
§  Punggung melengkung
§  Perut kaku
§  Spasme spontan
§  Tetanus
§  Kejang
§  Riwayat kejang sebelumnya
§  Tekanan darah normal

§  Epilepsi
§  Demam
§  Menggigil/ rigor
§  Nyeri kepala
§  Nyeri otot/ sendi
§  Koma
§  Anemia
§  Kejang
§  Jaundice
§  Malaria dengan komplikasi
§  Nyeri kepala
§  Kaku kuduk
§  Fotofobia
§  Demam
§  Kejang
§  Gelisah
§  Koma
§  Meningitis atau     ensefalitis
§  Nyeri kepala
§  Penglihatan kabur
§  Muntah
§  Migrain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar