§ Mual dan muntah yang berlebihan
Mual dan muntah
berlebihan sampai tidak ada makanan yang dapat dikonsumsi merupakan tanda yang
harus diwaspai dan mendapat penanganan lanjutan daripada mual muntah biasa.
Mual dan muntah yang cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat badan
lebih dari 10%, dengan atau terdapat tanda- tanda dehidrasi ( mata cekung,
bibir kering dan turgor jelek )dan tidak terdapat efek menguntungkan dari
terapi yang diberikan sebelumnya hal ini merupakan tanda hiperemisis gravidarum. Dalam keadaan lanjut dapat menyebabkan
asidosis, alkolosis akibat keluarnya asam hidrochlorida dalam muntahan ( muntah
berwarna kuning cair kadang dapat berdarah ) dan hipokalemia.
Penyebab secara
jelas belum diketahui namun hal ini erat kaitannya dengan peningkatan estrogen
dan hormone gonadotropin chorionic yang sangat meningkat pesat. Penyulit yang
serius adalah laserasi Mallory Weiss dan rupture esofagus.
Jika menemukan
komplikasi ini bidan harus dapat mengambil keputusan yang tepat tentang
penanganannya. Hiperemisis gravidarum hanya dapat dilakukan terapi sampai
derajat II oleh bidan yang berkompetensi. Untuk penanganan yang lebih tepat
rujuk dan kolaborasi dengan tenaga ahli. Rujukan dilakukan dengan sistem yang
cepat dan tepat.
§ Perdarahan dari jalan lahir lahir
dan nyeri perut
Perdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa nyeri dengan jumlah yang
sedikit atau banyak pada keadaan positif hamil pada kehamilan kurang kurang
dari 22 minggu hal ini disebut Abortus.
Perdarahan pun dapat berlangsung aktif ( kadang ditemukan hasil konsepsi yang
keluar ) sampai menyebabkan perubahan hemodinamik. Berikut klasifikasi
perdarahan pada kehamilan muda. Prinsipnya pikirkan kemungkinan abortus pada
wanita usia reproduksi yang mengalami terlambat haid dengan jangka waktu lebih
dari satu bulan sejak haid terakhir dan mempunyai satu atau lebih dari tanda
berikut : perdarahan, kaku / nyeri perut, pengeluaran sebagian atau semua
produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari
seharusnya. Jika perdarahan disertai nyeri perut yang hebat dan terjadi defens
muscular pikirkan kemungkinan terjadinya Kehamilan
Ektopik.
Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis kenali dan segera tangani
komplikasi yang ada. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih dari 5 menit
untuk membasahi pembalut atau kain bersih (A. untuk klasifikasi selanjutnya).
Sedangkan perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk
membasahi pembalut atau kain bersih (B, untuk klasifikasi selanjutnya ).
Tabel 1
Klasifikasi perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan
|
Serviks
|
Uterus
|
Gejala/ Tanda
|
Diagnosis
|
Bercak hingga sedang ( A )
|
Tertutup
|
Sesuai dengan
usia gestasi
|
Kram perut bawah, uterus lunak
|
Abortus imminens
|
Sedikit membesar
dari normal
|
Limbung atau
pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio, massa adneksa, cairan bebas
intra abdomen
|
Kehamilan
ektopik terganggu
|
||
Tertutup/ terbuka
|
Lebih kecil dari
usia gestasi
|
Sedikit/ tanpa
nyeri perut bawah, terdapat pengeluaran hasil konsepsi
|
Abortus komplit
|
|
Sedang
hingga massif/ banyak
( B )
|
Terbuka
|
Sesuai usia kehamilan
|
Kram atau nyeri
perut bawah, belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
|
Abortus
insipiens
|
Kram atau nyeri
perut bawah, ekspulsi sebagian hasil konsepsi
|
Abortus
inkomplit
|
|||
Terbuka
|
Lunak dan lebih
besar dari usia gestasi
|
Mual/ muntah,
kram perut bawah, sindrom mirip preeklampsi, keluar jaringan seperti anggur
|
Abortus mola
|
Jika terdapat tanda/ gejala
diatas segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dengan sistem
rujukan yang tepat. Rujuk pasien dengan perbaikan keadaan umum.
§ Sakit kepala dan
berkunang- kunang
Sakit kepala pada
masa kehamilan merupakan salah satu ketidaknyamanan yang sering terjadi pada
ibu hamil. Sakit kepala dengan pandangan berkunang- kunang biasanya diikuti
dengan gejala tambahan seperti lesu ,
lelah tidak bersemangat, pucat, konjungtiva pucat, dan telapak tangan kadang
pucat semua ini mengindikasikan terjadinya Anemia.
Anemia dapat
ditangani dengan perawatan prenatal yang efektif dengan pemberian tabelt besi
minimal 90 tabelt selama kehamilan dan 30 tabelt lanjutan pada masa kelahiran
dan nifas. Untuk klasifikasi jenis dan tingkat anemia berat tenaga ahli sangat
dianjurkan untuk menyelidiki etiologi yang pasti serta penanganan yang
tepat.
§
Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan
lanjut
Perdarahan pada kehamilan lanjut terjadi setelah kehamilan 22 minggu sampai
sebelum bayi dilahirkan. Perdarahan pervaginam terjadi tanpa atau didahului
oleh trauma. Berikut klasifikasi perdarahan serta kemungkinan diagnosisnya.
Tabel 2
Klasifikasi perdarahan pada kehamilan lanjut
Jenis
perdarahan
|
Kemungkinan
diagnosis
|
Penanganan
|
Mucus bercampur darah
( show)
|
Mulai persalinan
|
Lanjutkan dengan persalinan normal dan
melahirkan
|
Perdarahan lainnya
|
Perdarahan antepartum
|
Tentukan penyebab ( tabel berikutnya )
|
Tabel 3
Diagnosis perdarahan
antepartum
Gejala dan tanda utama
|
Factor
predisposisi
|
Penyulit lain
|
Diagnosis
|
§
Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu
§ Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
§ Perdarahan dapat terjadi setelah miksi
atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi Braxton hicks atau koitus.
|
§
Grande
multipara
|
§ Syok
§ Perdarahan setelah koitus
§ Tidak ada kontraksi uterus
§ Bagian bawah janin tidak/ belum masuk PAP
§ Kondisi janin normal
atau dapat terjadi gawat janin
|
§ Plasenta previa
|
§ Perdarahan dengan nyeri intermitten atau
menetap
|
§
Hipertensi
§
Versi
luar
§
Trauma
abdomen
§
Polihidramnion
§
Gemelli
§
Defisiensi
gizi
|
§ Syok yang tidak sesuai dengan jumlah
darah yang keluar (tipe tersembunyi)
§ Anemia berat
§ Melemah atau menghilangnya gerak janin
§ Uterus tegang dan nyeri
|
§ Solusio plasenta
|
§ Perdarahan intra abdominal dan/ atau
vaginal
§ Nyeri hebat sebelum pedrahan dan syok,
yang kemudian hilang setelah terjadi regangan hebat pada perut bawah (
kondisi ini tidak khas )
|
§ Riwayat seksio sesaria
§ Partus lama atau kasep
§ Disproporsi kepala/ feopelvik
§ Kelainan letak / presentasi
§ Persalinan traumatic
|
§ Syok atau thakikardi
§ Adanya cairan bebas intraabdominal
§ Hilangnya gerak dan denyut jantung janin
§ Bentuk uterus abnormal
atau konturnya tidak jelas
§ Nyeri raba /tekan dinding perut dan
bagian- bagian janin mudah dipalpasi
|
§ Ruptur uteri
|
§ Perdarahan berwarna merah segar
§ Uji pembekuan darah tidak menunjukan
adanya bekuan darah setelah 7
§ Rendahnya factor pembekuan darah,
fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah
|
§ Solusio plasenta
§ Janin mati dalam rahim
§ Eklampsi
§ Emboli air ketuban
|
§ Perdarahan gusi
§ Gambaran memar bawah kulit
§ Perdarahan dari tempat suntikan dan jarum
infus
|
§ Gangguan pembekuan darah
|
Jika ditemukan perdarahan
pervaginam dengan diagnosis perdarahan antepartum lakukan sistem rujukan yang
tepat dengan perbaikan keadaan umum.
§ Nyeri kepala yang hebat
Nyeri kepala pada
kehamilan muda merupakan ketidaknyaman yang sering dialami pada wanita hamil
yang akan hilang pada trimester kedua. Namun bila gejala ini menetap atau
timbul pada trimester kedua kehamilan perlu diwaspadai karena merupakan salah
satu gejala hipertensi dalam kehamilan, preeklampsi dan eklampsi
dalam kehamilan.
Nyeri kepala timbul
menyertai gejala penyakit lain oleh karena itu nyeri kepala yang hebat selain
karena hipertensi dan preeklampsi harus diketahui pasti penyebabnya.
Jika ada wanita
hamil yang mengeluh nyeri kepala tidak hilang pada trimester kedua atau timbul
pada trimester kedua konsulkan kepada ahli dan lakukan sistem rujukan yang
tepat.
§ Kejang
Kejang dapat timbul didahului oleh
gejala lain atau tiba- tiba. Sebelum kejang biasanya gejala yang mendahului
adalah nyeri kepala, demam dan keluhan lainnya. Berikut klasifikasi kejang yang
timbul pada kehamilan.
Table 4
Klasifikasi nyeri kepala,
gangguan penglihatan, kejang
dan atau koma, tekanan darah tinggi
Gejala dan tanda yang selalu ada
|
Gejala dan tanda yang kadang- kadang ada
|
Diagnosis
Kemungkinan
|
§ Trismus
|
§ Kaku kuduk, muka
§ Punggung melengkung
§ Perut kaku
§ Spasme spontan
|
§ Tetanus
|
§ Kejang
§ Riwayat kejang sebelumnya
§ Tekanan darah normal
|
|
§ Epilepsi
|
§ Demam
§ Menggigil/ rigor
§ Nyeri kepala
§ Nyeri otot/ sendi
§ Koma
§ Anemia
|
§ Kejang
§ Jaundice
|
§ Malaria dengan komplikasi
|
§ Nyeri kepala
§ Kaku kuduk
§ Fotofobia
§ Demam
|
§ Kejang
§ Gelisah
§ Koma
|
§ Meningitis atau ensefalitis
|
§ Nyeri kepala
§ Penglihatan kabur
|
§ Muntah
|
§ Migrain
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar